Minggu, 10 Januari 2016

World War Z: Bab II: Kesalahan (part 4)

Baca bagian sebelumnya di sini.

Ingin baca dari awal? Ke sini.


Amarillo, Texas, Amerika Serikat

(Grover Carlson bekerja sebagai pengumpul bahan bakar untuk proyek eksperimen biokonversi kota. Bahan bakar yang dikumpulkannya adalah kotoran ternak. Aku mengikuti mantan kepala staf Gedung Putih itu saat dia mendorong gerobaknya menuju lapangan rumput yang dipenuhi tumpukan kotoran)

Tentu saja kami punya salinan laporan Knight-WarnJews itu. Pikirmu kami siapa, CIA? Kami sudah membacanya tiga bulan sebelum deklarasi Israel. Sebelum Pentagon mulai cuap-cuap, akulah yang memberitahu presiden secara pribadi, yang kemudian mengadakan rapat untuk membahas pesan-pesan yang disampaikan dalam laporan itu.

Pesan apa?

Tunda semua pekerjaan, fokus ke masalah yang sekarang, omong-kosong darurat yang biasa. Kami mendapat lusinan laporan seperti itu setiap minggu, setiap bagian administrasi mendapatkannya, dan semua isinya tentang "ancaman besar terhadap keberadaan umat manusia." Ayolah! Bayangkan apa jadinya kalau pemerintah federal harus selalu waspada setiap ada orang gila paranoid berteriak "ada serigala!" atau "pemanasan global!"atau "mayat hidup!" Yang benar saja. Apa yang kami dan setiap presiden Amerika lakukan sejak jaman Washington selalu sama: tanggapi secara hati-hati dan sepantasnya terkait ancaman nyata yang mungkin dihadirkan kabar tersebut.

Maksudnya Tim Alfa.

Salah satunya. Penasihat hankam menaruh prioritas rendah terhadap laporan itu, jadi kupikir kami malah sudah memberi cukup banyak perhatian. Kami membuat video pelatihan untuk para penegak hukum lokal dan federal terkait respon saat terjadi penyebaran wabah. Departemen Kesehatan dan Layanan Sosial membuat halaman situs berisi instruksi tindakan untuk warga jika anggota keluarga mereka terinfeksi. Bukankah FDA juga mendorong pemakaian Phalanx?

Tapi Phalanx tidak berguna.

Ya, dan tahukah kau berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menciptakan obat yang benar-benar bekerja? Coba lihat berapa banyak uang dan waktu habis untuk penelitian kanker atau AIDS. Apakah kau mau menjadi pihak yang mengumumkan pada rakyat Amerika bahwa dana untuk penelitian penyakit-penyakit ini dialihkan untuk penelitian penyakit baru yang sebagian besar orang bahkan belum pernah mendengarnya? Coba lihat berapa banyak usaha penelitian yang dikerahkan sebelum dan sesudah Perang Zombie, dan kita masih belum menemukan obat atau vaksin mujarab. Kami tahu Phalanx hanya obat placebo, dan kami berterimakasih. Itu membuat orang-orang tenang sehingga kami bisa bekerja.

Kau masih ingin memberitahu yang sebenarnya pada semua orang? Bahwa itu bukan rabies, tapi wabah super misterius yang membuat mayat hidup kembali? Coba bayangkan kepanikan yang akan terjadi; demonstrasi, kerusuhan, kerugian milyaran Dolar akibat perusakan properti. Bisakah kau bayangkan para senator yang kesenangan dan berusaha melumpuhkan posisi pemerintah supaya mereka bisa meloloskan "Undang-undang Perlindungan terhadap Zombie" yang bombastis tapi tidak berguna ke Kongres? Bisa kau bayangkan dampaknya terhadap pusat administrasi politik? Kita bicara soal pemilu, dan pertempuran brutal yang menyertainya. Kami adalah "tukang bersih-bersih," orang-orang apes yang harus membersihkan sisa kotoran yang ditinggalkan pemerintah sebelumnya, dan percayalah, delapan tahun terakhir itu benar-benar penuh tahi kucing! Satu-satunya alasan kami bisa mendapat jabatan lagi adalah karena presiden baru sialan itu terus menjanjikan "kedamaian dan kemakmuran kembali." Rakyat Amerika tak akan mau menerima kurang dari itu. Mereka pikir mereka sudah melalui cukup banyak hal buruk, dan kalau kau bilang yang terburuk baru akan dimulai, itu bunuh diri politik namanya.

Jadi, kau tak pernah benar-benar berusaha mengatasi masalahnya.

Oh, yang benar saja. Apakah kau pernah benar-benar "mengatasi" kemiskinan? Pernahkah ada yang benar-benar "mengatasi" kejahatan? Bagaimana dengan wabah, pengangguran, perang, dan penyakit sosial lainnya? Tidak. Kau hanya berharap mereka cukup bisa ditangani sehingga orang-orang bisa terus hidup. Itu bukan sinisme, itu kedewasaan. Kau tidak bisa menghentikan hujan. Yang bisa kau lakukan hanya membuat atap yang semoga saja kuat, atau setidaknya tidak bocor di atas kepala calon pemilihmu.

Apa maksudnya itu?

Ayolah....

Serius. Apa maksudnya?

Oh, terserahlah. Maksudku adalah: dalam politik, kau harus berfokus pada kepentingan basis kekuatanmu. Buat mereka senang, dan mereka akan membiarkanmu berkuasa.

Itukah sebabnya mengapa beberapa peristiwa penyebaran wabah diabaikan?

Astaga, kau membuatnya terdengar seolah kami melupakannya.

Apakah penegak hukum lokal meminta bantuan dari penegak hukum federal?

Memangnya kapan polisi tidak pernah merengek minta tambahan personel, perlengkapan baru, tambahan jam pelatihan atau "dana untuk program publik?" Mereka sama buruknya dengan tentara, selalu mengeluh soal tidak pernah mendapat apa yang mereka butuhkan, tapi apakah mereka pernah mempertaruhkan pekerjaan mereka demi menaikkan pajak? Apakah mereka pernah sampai harus menjelaskan pada kaum kelas menengah kenapa kami melucuti uang mereka untuk orang miskin?

Kau tidak khawatir publik akan tahu?

Dari siapa?

Wartawan, media.

Media? Maksudmu jaringan media yang dimiliki beberapa perusahaan terbesar di dunia? Yang akan langsung terjun bebas ketika kabar buruk lainnya menghantam pasar saham? Media yang itu?

Jadi kau tak pernah berusaha menutupi semuanya?

Tidak perlu, media sendiri yang melakukannya. Mereka mempertaruhkan banyak hal, sama seperti kami, bahkan lebih. Lagipula, mereka sudah mendapat banyak cerita setahun sebelum ledakan wabah pertama dilaporkan di Amerika. Lalu musim dingin datang, Phalanx dipasarkan, dan kasus-kasus menurun. Mungkin mereka berlagak menahan wartawan-wartawan yang lebih muda dan bersemangat, tapi kenyataannya, berita-berita itu sudah basi setelah beberapa bulan. Semuanya lebih "terkendali." Orang-orang belajar untuk hidup bersama hal itu, dan mereka ingin sesuatu yang baru. Berita itu bisnis, dan kalau mau sukses, beritamu harus selalu segar.

Tapi 'kan ada media-media alternatif?

Oh, tentu, dan kau tahu siapa yang mendengarkan mereka? Golongan sok pintar yang lembek. Siapa lagi? Tidak ada! Siapa yang peduli dengan media minoritas macam PBS-NPR, yang selalu bertentangan dengan pendapat mayoritas? Semakin keras golongan elit itu berteriak "mayat hidup datang," rakyat Amerika semakin tak peduli.

Coba kutegaskan lagi posisi jabatanmu.

Administrasi.

Administrasi, oke, dan kau sudah memberi perhatian terhadap masalah ini sejauh yang kau pikir perlu.

Benar.

Apalagi pemerintah sudah punya banyak hal yang harus dipikirkan, terutama karena ketakutan publik adalah hal terakhir yang diinginkan rakyat Amerika.

Ya.

Jadi, kau menyimpulkan bahwa ancaman tersebut cukup kecil sehingga bisa ditangani oleh Tim Alfa di luar negeri dan petugas penegak hukum di dalam negeri. 

Benar.

Walaupun kau sudah mendapat peringatan yang bernada sebaliknya; bahwa masalah itu tak bisa dibiarkan, dan bahwa itu sesungguhnya adalah awal dari sebuah bencana global.

(Tuan Carlson berhenti, menatapku dengan marah, dan menyekop setumpuk kotoran lagi ke dalam gerobaknya).

Dewasalah.

Baca bagian selanjutnya di sini.

1 komentar: