Selasa, 27 Januari 2015

Orang Tua yang Mengerikan

Judul asli: The Terrible Old Man
Penulis: H. P. Lovecraft


Angelo Ricci, Joe Czanek dan Manuel Silva menyebut pria itu Orang Tua yang Mengerikan. Ia tinggal sendirian di sebuah rumah tua di Water Street dekat pantai, dan terkenal sangat kaya sekaligus ringkih; sesuatu yang sangat menarik bagi Ricci, Czanek dan Silva, yang diam-diam merupakan perampok kawakan.

Para penduduk Kingsport menceritakan bermacam-macam hal tentang si Orang Tua yang Mengerikan, yang membuatnya cenderung dijauhi oleh orang-orang yang berprofesi seperti Ricci dan kawan-kawannya, walaupun ia dikabarkan menyimpan harta kekayaan yang melimpah di suatu tempat di kediamannya yang tua dan berjamur itu. Ia sendiri adalah orang yang aneh; kabarnya, dulu ia pernah menjadi kapten kapal yang berlayar ke Hindia Timur. Ia begitu tua sehingga tak ada yang mengingat dirinya yang masih muda, dan begitu dingin sehingga nyaris tak ada yang tahu nama aslinya. Di antara pepohonan tua di halaman rumahnya yang tak terawat, ia memiliki koleksi batu-batu besar, dikelompokkan secara janggal dan dicat sedemikian rupa sehingga mirip batu-batu sesembahan kuno dari kuil-kuil yang terlupakan di Timur. Koleksi aneh ini membuat takut bocah-bocah nakal yang biasanya senang mengolok-olok rambut dan janggut putih panjangnya, atau memecahkan jendela rumahnya dengan lemparan batu; namun ada hal lain yang lebih menakutkan bagi orang-orang dewasa yang sesekali mencoba mengintip ke dalam rumah lewat kaca jendela yang berdebu.

Orang-orang yang mengintip ini lalu bercerita bahwa ada sebuah kamar kosong di lantai satu dengan sebuah meja, dimana di atasnya terdapat beberapa botol kaca berbentuk aneh, dengan pendulum timah yang tergantung pada seutas benang di dalam masing-masing botol. Mereka bercerita bahwa si Orang Tua yang Mengerikan berbicara pada botol-botol itu, memanggil mereka dengan nama-nama seperti Jack, Scar-Face, Long Tom, Spanish Joe, Peters, dan Mate Ellis, dan setiap kali ia berbicara, tiap pendulum timah akan bergetar sedemikan rupa seolah menjawabnya.

Mereka yang sudah melihat dan mendengar hal ini kemudian menjauhi si Orang Tua yang Mengerikan. Akan tetapi, Ricci, Czanek dan Silva bukan penduduk asli Kingsport; mereka adalah para pendatang yang asing terhadap kehidupan dan tradisi penduduk asli New England, dan mereka menganggap si Orang Tua yang Mengerikan hanya sebagai orang tua beruban yang menyedihkan dan selalu gemetaran, yang tak bisa berjalan tanpa bantuan tongkatnya yang bertonjolan, yang tangannya kurus, lemah dan tak berhenti gemetaran. Mereka sebenarnya agak kasihan pada si orang tua yang nampak kesepian dan dijauhi semua orang serta selalu digonggongi anjing itu. Akan tetapi, bisnis adalah bisnis, dan sebagai perampok, ada godaan dan tantangan tersendiri ketika mengetahui soal orang tua ringkih yang nampak tak punya uang, namun selalu membayar belanjaannya di toko di desa dengan uang emas Spanyol dan keping perak yang nampak sudah berusia dua abad.

Ricci, Czanek dan Silva memilih malam tanggal 11 April untuk melaksanakan rencana mereka. Ricci dan Silva akan mengurus si tua, sedangkan Czanek akan menanti keduanya dengan hasil rampokan mereka di perahu motor yang ditutupi terpal di Ship Street, dekat gerbang di salah satu sisi tembok tinggi di kediaman si orang tua. Mereka tak ingin menarik perhatian polisi sehingga bertekad untuk bekerja cepat dan dengan diam-diam.

Seperti yang telah direncanakan, ketiganya keluar rumah bergiliran agar tidak menimbulkan kecurigaan. Ricci dan Silva kemudian bertemu di depan gerbang rumah si orang tua di Water Street, dan walaupun mereka sedikit takut melihat bagaimana sinar bulan menembus cabang-cabang pohon dan menyinari kumpulan batu di halaman, mereka punya urusan yang lebih mendesak ketimbang percaya pada takhayul kosong. Mereka lebih khawatir akan menemui kesulitan untuk memaksa si Orang Tua yang Mengerikan untuk memberitahu dimana ia menyimpan emas dan peraknya, karena pelaut tua biasanya terkenal keras kepala. Akan tetapi, ia sudah tua dan lemah, sementara mereka berdua. Ricci dan Silva sudah ahli dalam memaksa korban paling keras kepala, dan jeritan lemah orang tua itu bisa dengan mudah dibungkam. Mereka pun bergerak ke salah satu jendela yang diterangi cahaya, tempat si orang tua berbicara dengan botol-botolnya. Kemudian, mereka mengenakan topeng, dan dengan sopan mengetuk pintu kayu ek yang sudah dimakan cuaca.

***
Rasanya sudah berabad-abad bagi Czanek, yang menunggu dengan gelisah di dekat kapal motornya di gerbang belakang rumah si Orang Tua yang Mengerikan. Ia pada dasarnya sedikit berhati lembut, dan sama sekali tak suka mendengar suara jeritan mengerikan dari rumah itu; bukankah ia sudah bilang ke teman-temannya untuk bersikap lebih lembut terhadap si tua? Dengan gugup, ia mengawasi gerbang kayu ek yang diapit tembok-tembok yang dijalari tanaman merambat itu. Ia kemudian melihat jamnya, bertanya-tanya mengapa kedua temannya lama sekali. Apakah orang tua itu keburu mati sebelum sempat memberitahu letak penyimpanan hartanya, sehingga teman-temannya harus mencarinya dulu? Czanek tak suka menunggu di tempat yang gelap itu.

Kemudian, ia mendengar suara langkah lembut, lantas suara kunci besi diputar, diikuti dengan pintu-pintu gerbang yang terbuka. Di bawah cahaya pudar lampu jalan, Czanek menyipitkan matanya, berusaha melihat apa yang dibawa teman-temannya. Akan tetapi, bukan teman-temannya yang dilihatnya, melainkan si Orang Tua yang Mengerikan, berdiri bersandar pada tongkatnya sambil tersenyum mengerikan.

Czanek belum pernah benar-benar melihat mata si orang tua, namun kini ia melihatnya. Kedua mata itu berwarna kuning.

***
Hanya sedikit hal-hal menarik terjadi di kota kecil, jadi tak heran jika, sepanjang musim semi dan musim panas, penduduk Kingsport hanya tertarik membicarakan tentang penemuan tiga mayat tak dikenal yang terbawa ombak hingga ke pantai, tersayat-sayat secara mengerikan dan rusak seolah diinjak-injak oleh tumit sepatu-sepatu bot yang keras. Beberapa menyebut-nyebut tentang penemuan perahu motor tak bertuan di Ship Street, serta jeritan aneh mirip suara binatang liar yang membangunkan para penduduk Kingsport pada suatu malam.

Si Orang Tua yang Mengerikan tak pernah tertarik ikut bergabung dalam percakapan ini. Ia selalu tertutup, layaknya orang-orang tua yang hidup sendirian. Lagipula, mantan kapten kapal setua dirinya telah melihat banyak hal yang lebih mengerikan di masa mudanya yang terlupakan.

Tamat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar